Reflection of Javanese Cosmogony

Museum Hamengkubuwono IX


Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX atau disingkat Museum HB IX merupakan salah satu daya tarik wisata di dalam Kompleks Kraton Kasultanan Yogyakarta. Keberadaannya cukup dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung ke kawasan kraton dan menjadi salah satu lokasi favorit dalam tour mengelilingi kraton. Museum ini didirikan untuk mengenang jasa beliau semasa hidupnya sebagai raja Kraton Yogyakarta dan sebagai pahlawan nasional.

Untuk mencapai Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX, 
Kalian bisa naik kendaraan pribadi, tersedia pula Kawasan parkir untuk kendaraan bermobil dan bermotor.
Perjalanan Pangkal Kaya:
Via bandara Adisucipto jalan kaki sekitar 7 menit ke Stasiun Maguwoharjo, naik kereta prameks Rp. 10000,- turun di Stasiun Tugu Yogyakarta dilanjutkan naik ke Trans Jogja dan turun di Halte Kantor Pos Besar Rp. 3000, lalu naik becak Rp. 10000,- atau andong Rp. 20000,-

Mau yang lebih murah lagi? Jalan kaki! :D Berjalan memakan waktu 8 menit.

Museum dibuka untuk umum setiap hari mulai Pukul 09.00-13:30 WIB. Khusus hari Jum'at, buka hingga pukul 13.00 WIB. Tiket masuk seharga Rp. 5000,- untuk wisatawan lokal, dan Rp. 12500,- untuk wisatawan asing. Selain benda-benda budaya, pengunjung dapat menikmati pagelaran macapat karawitan, wayang kulit, atau wayang orang di Bangsal Sri Manganti, sekitar pukul 10.00 - 12.00.


Museum Hamengku Buwono IX diresmikan oleh putranya sendiri, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 18 November 1990. Pengunjung disambut dengan bangunan modern berdinding kaca. Nuansa khas bangunan kraton tetap dipertahankan dalam bangunan modern tersebut, ciri utama joglo yang dihiasi ornamen-ornamen khas Kraton. 

Museum terbagi menjadi tiga bangunan. Bangunan utama berasitektur Jawa dengan dinding kaca yang mengelilinginya Bagian kedua berada di sisi timur bagunan utama, serta bangunan ketiga terletak di sisi selatannya.


Berisi benda koleksi peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, antara lain meja tulis, cindera mata, foto kehidupan Sultan yang menempuh pendidikan di Belanda, guci, filter air(atau yang sekarang biasa disebut Dispenser), batik, silsilah raja, jam kuno, pakaian adat,seragam militer, gamelan, beberapa penghargaan berupa medali, tanda jasa, dan surat keputusan Presiden RI. 

Terdapat pula koleksi Sri Sultan Hamengkubuwono IX ketika masih muda yang hobi memasak menu olahan tradisional. Meski ia pernah mencecap budaya Belanda, Sri Sultan Hamengkubuwono IX tidak meninggalkan jati diri Kejawaannya.Kuliner Jogja yang tercatat sebagai favorit Sri Sultan IX ialah bebek suwar suwir,gudeg manggar, dan bendul yang terbuat dari singkong yang dihaluskan dan dipanggang. Tidak hanya hobi memasak, Sri Sultan Hamengkubuwono IX juga tertarik di bidang fotografi.











































Pengunjung juga diajak mengenang bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono IX meskipun menempuh pendidikan di Tanah Barat, tetapi ia adalah seorang Darah Jawa. Terdapat prasasti marmer di ruang utama museum memuat kalimat terkenal dalam pidato penobatan sultan pada tanggal 18 Maret 1940.“Al heb ik een uitgesproken westerse opvoeding gehad, toch ben en blijf ik in de allereeste plaats javaan”, “Walaupun saya telah mengenyam pendidikan Barat yang sebenarnya, namun pertama-tama saya adalah dan tetap adalah orang Jawa” (Cuplikan Amanat Penobatan HB-IX 18 Maret 1940)




Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX menyediakan sedikit keterangan pada label-label pameran sehingga diperlukan kehadiran pemandu wisata untuk menjelaskan dan memberikan konteks atas benda-benda koleksi. Semoga dengan majunya Museum HB-IX dan perkembangan Teknologi Informasi, dapat menambah faslitas fungsi edukasi dan entertainment dengan menambah Film Dokumenter. Karena, kegiatan edukasi di museum itu akan ebih luas daripada sekedar pameran. 

Dalam penyampaian pesan salah satu lukisan "Tahta untuk Rakyat" identik dengan beliau. Saya jadi paham beapa hebatnya seorang Sri Sultan Hamengkubuwono IX hingga namanya masih terngiang sampai sekarang seperti halnya Bung Karno dan Bung Hatta.




*sumber:
1. https://teamtouring.net/museum-sri-sultan-hamengkubuwono-ix.html
2. http://www.yogyatrip.com/
3. Dokumentasi Pribadi
4. Mas Aryo (Tour Guide Lokal)





Comments