Wisata Pulo Kemaro

Pulau Kemaro, merupakan sebuah Delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak di daerah industri, yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong.
Untuk akses menuju Pulo Kemaro, bisa dari Dermaga Benteng Kuto Besak (BKB), dari Jembatan Ampera menuju BKB bisa berjalan kaki dengan memakan waktu sekitar 10menit. Kalau sudah ada transportasi kendaraan pribadi, bisa parkir di Parkiran BKB (Benteng Kuto Besak) atau di KFC Ampera. 



Transportasi untuk menuju Pulo Kemaro adalah Speedboat dan Perahu Ketek yang dikenakan tarif Rp. 20.000-Rp 50.000/orang, kenapa disebut Perahu Ketek? Karena suaranya teketeketeketek.... :D~ Perahu Ketek ini merupakan Transportasi Tradisional di Palembang yang tak terganti dari zaman Ir. Soekarno hingga saat ini.

*Kalau ingin merasakan menikmatinya kesederhanaan Sungai Musi, bisa menaiki Perahu Ketek. Cheap price, beautiful view!

Menurut legenda setempat, ada seorang putri raja bernama Siti Fatimah yang di sunting oleh seorang saudagar tionghoa yang bernama Tan Bun An pada zaman kerajaan Palembang, Siti Fatimah diajak kedaratan tiongkok untuk melihat orangtua Tan Bun An. Setelah disana beberapa waktu Tan Bun An beserta istri pamit pulang ke Palembang dan di hadiahi 7 (Tujuh) buah guci, sesampai di perairan musi dekat Pulo Kemaro, Tan Bun An mau melihat hadiah yang diberikan, begitu di buka Tan Bun An kaget sekali karena isinya sawi-sawi asin, tanpa banyak berpikir langsung dibuangnya ke sungai. Tetapi, guci yang terakhir terjatuh dan pecah diatas dek perahu layar, ternyata ada hadiah yang tersimpan di dalamnya, Tan Bun An tidak banyak berpikir ia langsung melompat kesungai untuk mencari guci-guci yang tadi, seorang pengawal juga terjun melompat kesungai untuk membantu. Melihat 2 (dua) orang tersebut tidak muncul, Siti Fatimah pun ikut lompat untuk menolong. Ternyata, tiga-tiganya tidak muncul lagi, penduduk sekitar pulau sering mendatangi Pulo Kemaro untuk mengenang 3 (tiga) orang tersebut dan tempat tersebut dianggap sebagai tempat yang sangat keramat sekali. 

Menariknya pulau ini, terdapat Pagoda berlantai 9 (sembilan) yang menjulang tinggi di tengah-tengah pulau. Bangunan ini baru dibangun tahun 2006, selain Pagoda ada Klenteng yang sudah dulu ada, Klenteng Soei Goeat Kiong atau lebih dikenal Klenteng Kuan Im yang berdiri sejak tahun 1962, di depan klenteng terdapat makam Tan Bun An dan Siti Fatimah yang berdampingan. Kisah cinta mereka berdualah yang menjadi legenda terbentuknya pulau ini. Selain itu, terdapat juga sebuah Pohon yang disebut sebagai "Pohon Cinta" yang dilambangkan sebagai situs "Cinta Sejati" antara dua bangsa dan dua budaya yang berbeda pada zaman antara Siti Fatimah yang merupakan Putri Kerajaan Sriwijaya dan Tan Bun An yang merupakan Pangeran dari Negeri Cina. Konon, jika ada salah satu dari pasangan yang mengukit nama mereka di "Pohon Cinta" tersebut maka hubungan mereka akan berlanjut sampai jenjang Pernikahan.



Sebelum saya mendatangi, saya dibuat penasaran dengan saudara-saudari saya yang menceritakan tentang "Pulau Jodoh" itu yang terdapat Pohon Cinta, karena saat itu saya juga sedang mempunyai pasangan yang harapannya adalah Jodoh di Masa Depan. XD
Kesampaian pula saya melihatnya, pohon beringin yang sangat tua dan besar. Sayangnya saya jadi tidak berkeinginan mengukir nama saya dan pasangan di Pohon itu, ternyata banyak tulisan kotor dari spidol. Keep calm and sayangilah pohon, adalah alasan kedua. Hehe.
Saya sudah kedua-kalinya ke Pulo Kemaro, pertama. Pulau ini sangat bersih dan sepi, tidak ada yang berjualan, wisatawan yang berdatangan pun berkewarganegaraan luar negeri (kebanyakan). Sebagian besar, pada saat itu orang yang berdatangan adalah pemuda-pemudi yang berdoa, merayakan imlek, dan mencari jodoh. 
Lalu, untuk kedua-kalinya saya kesana saya melihat banyaknya orang yang berwisata ke Pulau ini, jualan makanan dan souvenir dimana-mana dan sampah berserakan pula.
Pulo Kemaro, merupakan pesona keindahan yang berlokasi di Palembang. Sayang sekali pulau ini "kurang terawat", dan semoga Dinas Kebudayaan & Pariwisata Palembang membuat larangan untuk mengukir/menulis nama di "Pohon Cinta" itu.

Hayo siapa yang belum ketemu jodohnya? Ayo buruan deh datang ke Pulo Kemaro di Palembang ini sebelum jadi Jomblo Akut, Hehehehe :p 


Spent my holiday in Palembang indeed very keep in touch with all of my family, most of them. And I am very happy ❤ This is my trip in Palembang, Go Check Out!

Sumber:
1. http://warawiripalembang.blogspot.co.id/2014/06/pulau-kemarao.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Kemaro
3. Google Maps
4. Pengalaman Pribadi

Comments