Museum UGM
Alamat: Universitas Gajah Mada, Bulaksumur, Blok D-6 & D-7, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Menurut Prof. Suratman, Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Museum UGM menjadi harapan dan cita-cita bersama untuk mewujudkan semangat pengabdian dan dedikasi UGM untuk bangsa dan masyarakat. Selain itu, museum ini juga menjadi penguat jati diri UGM dan sumber inspirasi masa depan bangsa.
Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah universitas negeri
tertua dan terbesar di Indonesia. Dalam sejarah pendiriannya, UGM tidak
terlepas dari peran para tokoh pejuang
dan pendiri bangsa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara
Indonesia. Berbagai tokoh pejuang perang kemerdekaan telah berjasa melahirkan
Universitas Gadjah Mada. Maka tidak heran bila Universitas Gadjah Mada
dikatakan sebagai Universitas perjuangan dan berkerakyatan. Universitas Perjuangan, yaitu universitas yang selalu berjuang mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Universitas Kerakyatan, yaitu Universitas yang selalu memperjuangkan dan mengedepankan kepentingan rakyat serta ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia.
Untuk akses menuju Museum UGM, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun menggunakan kendaraan umum berupa Taksi/Ojek Online. Apabila kamu adalah Mahasiswa UGM, bisa memanfaatkan fasilitas Sepeda Kampus untuk kemari.
Alamat: Universitas Gajah Mada, Bulaksumur, Blok D-6 & D-7, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon: (0274) 588688
Hari dan Jam buka Museum:
Museum UGM buka setiap hari kerja Senin - Jum'at Pukul 08.00-15.00, dan tidak dipungut biaya. Kita hanya perlu mengisi data kunjungan pada meja frontdesk.
Berdirinya museum UGM menjadi harapan dan cita-cita bersama
untuk mewujudkan semangat pengabdian dan dedikasi UGM untuk bangsa dan
masyarakat. Museum UGM menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk
mentransformasikan jati diri UGM sebagai universitas perjuangan, kebangsaan,
kebudayaan, dan berdasarkan Pancasila. Pidato Soekarno pada pembukaan Gedung
UGM di Bulaksumur Yogyakarta 19 Desember 1959 mengatakan bahwa Pantjasila
adalah isi daripada Gadjah Mada, isi daripada Universitas ini, dan saja minta
kepada semua mahaguru,pada lektor-lektor supaja Pantjasila,djiwa pantjasila
itu, betul-betul dikobar-kobarkan,dihidup-hidupkan di dalam kalangan mahasiswa
semua. Oleh karena itu, gagasan untuk melahirkan Museum UGM sebagai wahana
pembelajaran nilai-nilai karakter bangsa melalui museum sangat penting
dilakukan. Mengingat keinginan masyarakat untuk melihat dan memahami lebih
dekat tentang UGM. Berdasarkan pemikiran tersebut mendorong UGM untuk dapat
menjawab mengapa UGM perlu mewujudkan Museum UGM sebagai jendela jati diri UGM
yang berkelanjutan.
Museum UGM terbilang unik, karena informasinya berisi
berbagai hal sejarah serta riset-riset yang dideskripsikan dalam bentuk Poster
tidak seperti Museum lain yang hanya menjelaskan sedikit deskripsi di Benda
Peninggalan. Tetapi, fasilitas yang tersedia disini kurang memadai. Sedikitnya
koleksi yang kurang menarik perhatian. Sayang sekali, toilet dan ruang untuk
beribadah disini tidak terawat. Tampak dari luar, Museum UGM terlihat seperti
Rumah Khas Jawa yang tua.
Menurut Prof. Suratman, Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Museum UGM menjadi harapan dan cita-cita bersama untuk mewujudkan semangat pengabdian dan dedikasi UGM untuk bangsa dan masyarakat. Selain itu, museum ini juga menjadi penguat jati diri UGM dan sumber inspirasi masa depan bangsa.
Mau mengenal lebih sejarahnya? yuk langsung mampir ke museum
satu ini! :)
*sumber:
1. Buku Saku Mahasiswa 2014
2. Google Maps
4. Dokumentasi Pribadi
Comments
Post a Comment